Reog dan Museum Peradaban, Paduan Indah Pemikat Wisata Ponorogo

REOG yang sedang diperjuangkan untuk masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO akan segera bersanding dengan sebuah catatan besar ‘perjalanan hidup’ Ponorogo. Keduanya diharapkan mampu menjadi pemikat wisata budaya yang akan menjadi destinasi yang bisa dinikmati oleh sesiapa saja yang mengunjungi dan menyaksikannya.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, kepada ponorogo.go.id, Jumat (18/3/2022) mengatakan, saat ini Pemkab Ponorogo sedang membangun sebuah museum peradaban. Lokasinya berada di kawasan Gunung Gamping di Kecamatan Sampung. Titiknya sekitar 25 km sebelah barat laut dari Aloon-Aloon Ponorogo.

“Sekarang sedang dalam proses Detailed Engineering Design (DED) oleh tim ITS. Perizinan sedang kami jalankan. Hak atas tanah sedang kami urus agar menjadi hak kelola oleh (Pemkab) Ponorogo sedang berjalan,” kata Bupati Sugiri.

Secara umum, terang Kang Giri, sapaan akrab bupati Ponorogo ini, di museum peradaban akan ada patung reog berukuran besar, sejarah lahirnya reog, sejarah lahirnya Ponorogo, tokoh-tokoh besar Ponorogo, bentuk perekonomian warga Ponorogo, cara bertani masyarakat Ponorogo, berbagia produk budayanya, kehidupan beragama masyarakatnya, pendidikan di Ponorogo, dan sebagainya.

Rencananya, museum peradaban ini akan selesai pada 2023 mendatang. Pekerjaannya merupakan proyek multiyears atau tahun jamak di tahun ini dan tahun depan. Dengan begitu proyek ini akan selesai bersamaan dengan waktu diumumkannya hasi penilaian reog oleh UNESCO dalam pencalonannya sebagai warisan budaya tak benda.

“Nah, ini berjalan paralel. Sehingga ketika nanti reog diakui UNESCO, maka secara budaya, secara destinasi kami sudah siap. Tentunya akan menjadi promosi wisata Ponorogo yang luar biasa. Ada pemikat yang kuat di situ. Ada reog yang sudah diakui dunia da nada museum peradabannya,” ungkapnya.

Paduan reog dan museum peradaban ini muncul karena disadari Ponorogo cukup jauh dari jalan tol Jakarta-Surabaya maupun dari Jalur Lintas Selatan (JLS) Banyuwangi-Jakarta. Sehingga memang harus ada tujuan wisata yang benar-benar menjadi daya Tarik bagi wisatawan.

“Maka hal ini akan jadi jujugan (tujuan) bagi mereka yang ingin berwisata di Ponorogo,” tuturnya.

Selain kedua ikon ini, Pemkab Ponorogo juga sedang berencana membangun waterfountain atau air mancur menari di kawasan Telaga Wisata Ngebel. Air mancur ini direncanakan selesai pada akhir tahun nanti. Daya tarik pariwisata Ponorogo dipastikan akan makin beragam dan menarik bagi calon pelancong dari dalam maupun luar negeri. (kominfo/dist/gin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *