Berita – Desa Jambon https://jambon.desa.id Pemerintah Desa Jambon Kecamatan Jambon Mon, 04 Apr 2022 09:09:05 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 Dukungan Untuk Reog Sebagai WBtB ke UNESCO Terus Mengalir https://jambon.desa.id/2022/04/04/dukungan-untuk-reog-sebagai-wbtb-ke-unesco-terus-mengalir/ https://jambon.desa.id/2022/04/04/dukungan-untuk-reog-sebagai-wbtb-ke-unesco-terus-mengalir/#respond Mon, 04 Apr 2022 09:09:03 +0000 http://jambon.desa.id/?p=67 SELURUH pihak di Ponorogo terus memberikan dukungan kepada Reog pada langkahnya menjadi nominasi tunggal untuk didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBtB) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) ke UNESCO pada tahun ini.

Sesepuh Reog Ponorogo Thobroni, Senin (7/3/2022) mengatakan, ia sangat bangga dengan keberhasilan reog yang saat ini menjadi nomimasi tunggal untuk didaftarkan sebagai WBtB di UNESCO. Menurutnya hal ini membuktikan bahwa keindahan seni reog Ponorogo mendapatkan pengakuan. Ia yakin, budaya asli Ponorogo yang adiluhung ini bisa bersaing dengan kesenian dan budaya dari daerah dan negara lain.

“Saya sangat bangga. Budaya kita ini layak menjadi warisan dunia karena keindahannya dan keagungannya. Untuk para generasi muda, saya berpesan agar menyenangi dan terus mengembangkan kebudayaan ini,” ungkap pria yang juga disebut-sebut sebagai warok terakhir di Ponorogo ini.

Hal senada diungkapkan Widi Wardoyo, seorang pelaku usaha skala UMKM yang bergerak di bidang jual beli pernak-pernik reog dan cinderamata reog. Dikatakannya, ia dan seluruh pelaku usaha reog sangat mendukung pengajuan reog sebagai WBtB ke UNESCO. Sebab tak hanya akan membuat reog makin terkenal, tetapi juga akan meningkatkan daya tarik wisata di Ponorogo.

“Kalau pariwisata makin ramai, tentu berbagai barang yang kami sediakan bisa laku. Dan itu sebuah kebanggaan bagi kami di mana suvenir kami, hasil kebudayaan kami makin menyebar ke seluruh penjuru dunia,” ulas Widi.

Peneliti dari Kemdikbud RI Damarjati Kunmaryanto saat melakukan asistensi penyusunan naskah akademik dan video pengusulan Reog ke UNESCO mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya mengisi form dari UNESCO dalam rangka pendaftaran tersebut.

“Dalam rangka mengisi form (dari UNESCO) kita harus melakukan penelitian. Karena form itu harus berdasarkan data yang otentik dan kekinian. Karena itu kita keliling Ponorogo untuk melengkapi form tersebut,” urainya.

Sebelumnya, tim sudah berkeliling ke sejumlah tempat seperti Lampung, Solo, dan Jabodetabek. Ponorogo menjadi daerah terakhir yang didatangi tim untuk pengisian form ini. Beberapa tempat yang didatangi antara lain sesepuh reog, sekolah yang mengajarkan dan mengembangkan kesenian reog, pelaku usaha kerajinan reog, perajin peralatan reog, lokasi penangkaran burung merak, sanggar tari sampai mendatangi pertunjukan reog obyok yang ‘ditanggap’ oleh salah satu warga sebagai hiburan pada resepsi pernikahan.

“Ini sebenarnya bukan penelitian murni tapi bagaimana kit amencari data terkait dengan formulir yang sudah disediakan UNESCO dan itu harus kita isi berdasarkan informasi data-data terbaru. Semoga dengan apa yang kita lakukan bisa berjalan sesuai dengan tuntunan dari UNESCO ini reog bisa lolos,” tuturnya. (kominfo/dist)

]]>
https://jambon.desa.id/2022/04/04/dukungan-untuk-reog-sebagai-wbtb-ke-unesco-terus-mengalir/feed/ 0
Jika Reog Masuk ICH UNESCO, Ini Keuntungannya https://jambon.desa.id/2022/04/04/jika-reog-masuk-ich-unesco-ini-keuntungannya/ https://jambon.desa.id/2022/04/04/jika-reog-masuk-ich-unesco-ini-keuntungannya/#respond Mon, 04 Apr 2022 09:06:23 +0000 http://jambon.desa.id/?p=63 BANYAK keuntungan yang bisa didapat jika reog bisa masuk dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Tak Benda (WBtB) milik The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Salah satunya adalah perlindungan atas kelestarian seni pertunjukan itu sendiri.

Hal ini dijelaskan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kepada ponorogo.go.id, Selasa (15/3/2022). Jika pengusulan reog melalui Pemkab Ponorogo kepada Kemdikbud dan dari Indonesia oleh Kemdikbud ke UNESCO berhasil dan sah masuk daftar ICH UNESCO maka yang paling pertama adalah hilangnya klaim oleh negara lain atas reog.

“Kalau sudah diakui UNESCO, maka tidak akan ada cerita reog diakui sebagai miliki siapapun atau negara manapun. Reog tetap boleh sharing (dibagi), boleh dikembangkan di manapun. Justru yang di Amerika saya dorong, di Jepang saya dorong, di mana saja saya dorong. Tetapi tetap harus reog Ponorogo dan khas Ponorogo,” kata Kang Bupati Sugiri, sapaan akrab bupati Ponorogo ini.

Keuntungan lain, lanjut politisi yang cakap menabuh kendang ini, adalah pada berbagai hal turunan dari seni pertunjukan reog Ponorogo ini. Disebutkannya, ketika reog sudah masuk daftar ICH UNESCO, tentu reog akan dikenal oleh banyak warga mancanegara. Reog dan Ponorogo tentu akan makin dikenal oleh dunia.

“Hal ini akan mengundang wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang ke Ponorogo. Sehingga, pariwisata akan hidup. Mereka yang mencari hidup, menggantungkan ekonomi dari pariwisata akan hidup,” ulasnya.

Berikutnya, ekonomi akan tumbuh karena adanya peningkatan aktivitas di bidang pariwisata. Para pengrajin reyog, pembuat cinderamata reog, penjual cinderamata, UMKM bidang wisata dan sejenisnya, hingga penabuh dan pemain reog akan ‘laku’. Ada gerbong ekonomi yang akan bergerak dari reog ini.

Ketika pemain reog laku atau mendapat tanggapan dari para wisatawan, tentu aktivitas berlatih reog akan meningkat. Peminat reog sebagai seni untuk dipelajari juga akan meningkat. Regenerasi reog juga akan makin lancar. Dengan begitu kelestarian kesenian ini akan terjaga.

“Dan ini adalah bentuk dari penghargaan kita, ketakziman kita, terhadap warisan budaya leluhur yang adiluhung ini. Kita mengakui karyanya (nenek moyang) dan mengangkat setinggi-tingginya (hingga ke dunia). Ini juga agar kita menjadi manusia yang beradab,” pungkas Kang Bupati Sugiri. (kominfo/dist/gin)

]]>
https://jambon.desa.id/2022/04/04/jika-reog-masuk-ich-unesco-ini-keuntungannya/feed/ 0
Reog dan Museum Peradaban, Paduan Indah Pemikat Wisata Ponorogo https://jambon.desa.id/2022/04/04/reog-dan-museum-peradaban-paduan-indah-pemikat-wisata-ponorogo/ https://jambon.desa.id/2022/04/04/reog-dan-museum-peradaban-paduan-indah-pemikat-wisata-ponorogo/#respond Mon, 04 Apr 2022 09:04:01 +0000 http://jambon.desa.id/?p=60 REOG yang sedang diperjuangkan untuk masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO akan segera bersanding dengan sebuah catatan besar ‘perjalanan hidup’ Ponorogo. Keduanya diharapkan mampu menjadi pemikat wisata budaya yang akan menjadi destinasi yang bisa dinikmati oleh sesiapa saja yang mengunjungi dan menyaksikannya.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, kepada ponorogo.go.id, Jumat (18/3/2022) mengatakan, saat ini Pemkab Ponorogo sedang membangun sebuah museum peradaban. Lokasinya berada di kawasan Gunung Gamping di Kecamatan Sampung. Titiknya sekitar 25 km sebelah barat laut dari Aloon-Aloon Ponorogo.

“Sekarang sedang dalam proses Detailed Engineering Design (DED) oleh tim ITS. Perizinan sedang kami jalankan. Hak atas tanah sedang kami urus agar menjadi hak kelola oleh (Pemkab) Ponorogo sedang berjalan,” kata Bupati Sugiri.

Secara umum, terang Kang Giri, sapaan akrab bupati Ponorogo ini, di museum peradaban akan ada patung reog berukuran besar, sejarah lahirnya reog, sejarah lahirnya Ponorogo, tokoh-tokoh besar Ponorogo, bentuk perekonomian warga Ponorogo, cara bertani masyarakat Ponorogo, berbagia produk budayanya, kehidupan beragama masyarakatnya, pendidikan di Ponorogo, dan sebagainya.

Rencananya, museum peradaban ini akan selesai pada 2023 mendatang. Pekerjaannya merupakan proyek multiyears atau tahun jamak di tahun ini dan tahun depan. Dengan begitu proyek ini akan selesai bersamaan dengan waktu diumumkannya hasi penilaian reog oleh UNESCO dalam pencalonannya sebagai warisan budaya tak benda.

“Nah, ini berjalan paralel. Sehingga ketika nanti reog diakui UNESCO, maka secara budaya, secara destinasi kami sudah siap. Tentunya akan menjadi promosi wisata Ponorogo yang luar biasa. Ada pemikat yang kuat di situ. Ada reog yang sudah diakui dunia da nada museum peradabannya,” ungkapnya.

Paduan reog dan museum peradaban ini muncul karena disadari Ponorogo cukup jauh dari jalan tol Jakarta-Surabaya maupun dari Jalur Lintas Selatan (JLS) Banyuwangi-Jakarta. Sehingga memang harus ada tujuan wisata yang benar-benar menjadi daya Tarik bagi wisatawan.

“Maka hal ini akan jadi jujugan (tujuan) bagi mereka yang ingin berwisata di Ponorogo,” tuturnya.

Selain kedua ikon ini, Pemkab Ponorogo juga sedang berencana membangun waterfountain atau air mancur menari di kawasan Telaga Wisata Ngebel. Air mancur ini direncanakan selesai pada akhir tahun nanti. Daya tarik pariwisata Ponorogo dipastikan akan makin beragam dan menarik bagi calon pelancong dari dalam maupun luar negeri. (kominfo/dist/gin)

]]>
https://jambon.desa.id/2022/04/04/reog-dan-museum-peradaban-paduan-indah-pemikat-wisata-ponorogo/feed/ 0